WHAT'S NEW?
Loading...

Simak, Pertanian Indonesia Menempati Peringkat 25 Dunia



produksi padi sawah di Kepanjen

TanInfo, Malang.Indonesia merupakan negara besar  yang tumbuh dari pertanian. Itulah pernyataan singkat tentang besarnya negara agraris. Negara yang pernah dijuluki "Macan Asia" karena mampu memenuhi swasembada pangan dan ekspor beras di Asia. Menjadi Negara maju dibidang pertanian juga merupakan keinginan bangsa agar dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Pada Desember 2016, Lembaga Riset dan Aanlisis Ekonomi Internasional, The Economist and Intelegent Unit (EIU) dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation, yang berpusat di Inggris mengemukakan bahwa sektor pertanian Indonesia masuk 25 besar dunia.  Hasil riset tersebut menerangkan bahwa Indonesia berada di peringkat 21 dengan skor 50,77 setelah Brazil dan berada diatas Negara Timur Tengah, termasuk Arab.


Riset tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan keberlanjutan pangan atau Food Sustainability Index (FSI), yang disusun dari 58 indikator dan mencakup 4 aspek, antara lain yaitu secara keseluruhan (overall), pertanian berkelanjutan sustainable agriculture, kehilangan/susut pangan dan limbah (food loss and waste), dan aspek gizi (nutitional challenges). 

Pada aspek sustainable agriculture,  Indonesia mendapat skor tertinggi dengan bercokol di ranking 16 dengan skor 53,87, akibat adanya sumberdaya air yang melimpah, rendahnya dampak lingkungan sektor pertanian pada lahan, keanekaragaman alam hayati, produktifitas lahan, lingkungan, serta mitigasi perubahan iklim.

pengadaan lahan pertanian hortikulture di area perkotaan

Pada aspek food loss and waste,  Indonesia menempati ranking 24 dengan skor 32,53 dan dalam posisi sedangdalam upaya mengatasi masalah kehilangan pangan (food loss). Sedangkan pada aspek nutritional challenges, Indonesia menempati ranking 18 dengan skor 56,79, karena Indonesia dipandang mampu mengatasi  masalah defisiensi micronutrient, prevalensi kelebihan gizi, kurang gizi, kelebihan gula, serta mampu membeli makanan segar. 

"Ini bisa dilihat kasat mata pada saat Ramadhan dan Idul Fitri kemarin, harga pangan stabil. Dulu-dulu, setiap hari Lebaran harga pangan bergejolak". ungkap Sugiyono. Menurutnya, prestasi selanjutnya dapat dilihat dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahwa sektor pertanian pada triwulan 1-2017, tumbuh pesat 15,59 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (Q to Q) dan tunbuh terbesar dari sektor lainnya. 

Tidak hanya itu, PDB pada triwulan 1-2017 pun nail 7,12 persen dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2016 (Y to Y) yang melebihi PDB industri pengolahan 4,21 persen maupun PDB total Indonesia 5,01 persen. Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 13,59 persen, peringkat terbesar nomor dua setelah sektor industri pengolahan 20,48 persen.

Baca juga 5 Negara Termaju  Pertaniannya

2 comments: Leave Your Comments

  1. Wahh artikel yang sangat menarik gan dan informatif di tunggu kunbalnya gan http://memasukan.blogspot.com

    ReplyDelete