WHAT'S NEW?
Loading...

Jarwo Super Dapat Meningkatkan Hasil Panen Padi



Anda para petani tentunya sudah mendengar sistem tanam jarwo super (jajar legowo super). Hasil yang didapatkan sangat mencengangkan. Mengapa? Karena, sistem jarwo super dapat mendongkrak hasil panen padi hingga 14 ton lebih per hektar.

Sebuah penelitian dilakukan di Indramayu, Jawa Barat dengan menggunakan tiga varietas padi yang berbeda dan hasil yang berbeda pula. Inpari HBD, Inpari 30 Ciherang sub-1 dan Inpari 33 masing-masing hasilnya adalah 14,4 ton, 13,9 ton, dan 12,47 ton per hektarnya. Hasil yang tertinggi adalah Inpari HBD, dengan 14,4 ton per hektar.

Budidaya padi tersebut masih dalam tahap penelitian, namun dapat diperkirakan bahwa hasil yang dicapai dapat mencapai rata-rata hingga 10 ton per hektar. Hasil tersebut lebih baik dibandingkan dengan menggunakan sistem jarwo biasanya yang hanya mencapai sekitar 6 ton per hektar. Jarwo (jajar legowo) adalah sistem tanam padi dengan cara merekayasa jarak tanam. Dalam sistem ini jarak tanam padi direkayasa seolah-olah padi berada di pinggir sawah. Mengapa demikian? Karena biasanya padi yang berada pada pinggir sawah menghasilkan panen yang lebih banyak.



Lalu apa bedanya dengan Jarwo Super yang sedang dalam tahap penelitian, dan mungkin sedang digalakkan di Indonesia saat ini?

Jarwo Super

Pada dasarnya, Jarwo Super sama dengan Jarwo biasanya. Hanya saja lebih dioptimalkan lagi komponen variabelnya. Ada beberapa syarat yang harus ada dalam penerapan sistem Jarwo Super ini, antara lain :

Menggunakan benih unggul. Jelas bahwa varietas padi yang digunakan haruslah unggul. Beberapa varietas padi unggul seperti Inpari HBD, Inpari 33, dan 30 Ciherang Sub-1.

Pengaplikasian biodekomposer. Ini diaplikasikan saat sebelum tanam, yaitu pengolahan tanahnya. Pengaplikasian dekomposer dilakukan untuk mengomposkan jerami sisa panen pada olahan tanah. Proses tersebut akan mempercepat pengomposan jerami yang biasanya sekitar 2 bulan, kini hanya butuh waktu sekitar 1-2 minggu saja.

Penggunaan pupuk organik. Penggunaan pupuk organik juga dapat membantu dalam mencapai kesuburan tanah serta tetap memelihara mikroorganisme tanah yang membantu menyediakan hara tanah.

Pengendalian OPT terpadu. OPT merupakan organisme pengganggu tanaman, yaitu segala bentuk hama dan penyakit yang mengganggu bahkan merusak tanaman. Penggunaan pestisida alami dan sintetis harus seimbang agar tetap terjaga dan tidak mencemari tanaman, mikroba yang berguna, dan manusia sendiri.

Mekanisasi pertanian. Penerapan ini biasanya seperti penggunaan alsintan (alat mesin pertanian) untuk menunjang proses dari awal hingga akhir. Sebagai contohnya adalah combine harvester, yaitu mesin pemanenan. Penggunaan mesin pertanian tersebut dapat menekan angka kehilangan bulir saat proses pemanenan. Secara umum, penggunaan mesin pertanian ini bertujuan agar sistem budidaya dapat berjalan lancar, efisien, dan meningkatkan produktivitas.



3 comments: Leave Your Comments

  1. wuiicchh...mantap sekali, thank bro artikelnya sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  2. Kebanyakan pupuk anorganik tidak baik ya buat tanah ?

    ReplyDelete
  3. jelas tidak baik gan, bisa merusak malahan

    ReplyDelete