WHAT'S NEW?
Loading...

5 Negara Termaju Pertaniannya



Sektor pertanian sangatlah vital bagi sebuah negara. Bagaiman tidak, hampir semua kebutuhan bagi penunjang hidup manusia berasal dari komponen pertanian, roti, umbi-umbian, ikan, dan masih banyak yang lainnya yang mungkin nggak ada habisnya. Alasan tersebutlah sebuah negara perlu menggalakkan sektor pertanian agar dapat mewujudkan swasembada pangan bagi negaranya sendiri, syukur jika kelebihan dari swasembada pangan tersebut dapat dijadikan komoditi ekspor, untuk membantu negara lain dalam memenuhi kebutuhan pangan negara tersebut.

Indonesia sempat menjadi sebuah negara dengan julukan negara agraris, yaitu negara dengan sebagian besar penduduknya memenuhi kebutuhan hidupnya dan mata pencahariannya sebagai petani. Tentu saja menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian secara luas, dari peternakan, perikanan, dan lain sebagainya. Namun lebih terkhusus lagi pada sektor pertanian penghasil padi, dari sawah, ladang, maupun dari lahan non-sawah. Namun, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, Indonesia belum mampu berswasembada pangan karena kebutuhan akan makanan pokok masih impor, padahal penghasil beras yang lumayan besar.

Terlepas dari semua itu, Indonesia perlu belajar banyak dari negara-negara lain yang memang maju dalam sektor pertaniannya. Baik dalam hal teknologi, sumber daya, pengetahuan, dan lain sebagainya. Nah, tentunya kita semua bertanya-tanya, negara mana yang tergolong maju dari sektor pertaniannya. Untuk lebih jelasnya lagi, simak langsung berikut. 

Negara dengan Pertanian Terbaik
1. Jepang


Siapa yang tidak kenal dengan negara Jepang. Negara dengan teknologi yang maju, serta sifat orang-orang yang disiplin, gigih, ternyata juga menerapkan teknologinya ke sektor pertanian. Bedanya dengan orang Indonesia adalah, jika orang Indonesia bertani kebanyakan di sawah atau ladang. Lalu bagaimana dengan orang Jepang? Orang Jepang bertani hampir di berbagai tempat, seperti dipekarangan, bawah tanah, digedung dengan hidroponik, dipot, dan ditempat-tempat lain yang menurutnya memiliki potensi untuk tanaman tumbuh. Mungkin bagi orang Indonesia, hal tersebut adalah suatu ketidakwajaran. Tapi bagi mereka ini merupakan suatu potensi yang tidak boleh dilewatkan kesempatannya.

Para lansia disana, tidak hanya berdiam diri di panti jompo, melainkan mereka berolahraga versi bertani. Yap, bertani sambil berolahraga. Hal inilah yang membuat negara Jepang sangat maju sektor pertaniannya. Mereka benar-benar dan sungguh-sungguh dalam menerapkan pengetahuan yang mereka miliki. Sebagai contoh adalah, mereka menerapkan pertanian hidroponik dengan luar biasa. Andai saja Indonesia bisa seperti Jepang, tentunya swasembada pangan akan terwujud. Tidak perlu impor beras lagi.

2.Belanda


 Luas wilayah negara Belanda tak seluas luas lahan di Indonesia. Jika dilihat, sangat tidak memungkinkan Belanda untuk menjadi negara yang maju dibidang pertaniannya. Namun siapa sangka negarayang hanya dengan luas sekitar 41.526 km persegi ini mampu mengalahkan kualitas pertanian dibandingkan Indonesia.

Kunci dari kesuksesan negara ini adalah mereka mengembangkan riset-riset para ahli dan mengaplikasikannya lewat sebuah karya-karya nyata. Dalam sektor pertanian, produk ekspor yang mereka andalkan hanyalah benih dan jenis bunga. Tidaklah sekompleks Indonesia. Sungguh menakjubkan. Tidak hanya itu, Belanda tidak hanya berfokus pada keuntungan, mereka juga berfokus pada keberlanjutan lingkungan dalam memfungsikan tanah sebagai media tanam dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan.

Belanda mempunyai Menteri Ekonomi, Pertanian dan Inovasi, fungsinya untuk memadukan inovasi-inovasi yang telah mereka kembangkan dengan pertanian untuk memajukan perekonomian yang kuat dan mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.

3. Amerika Serikat


Sektor pertanian Amerika sudah lama maju, seiring dengan majunya Teknologi Pertanian sejak abad ke-19. Sarana ALSINTAN yang telah mereka kembangkan dimanfaatkan untuk menunjang segala kegiatan pertanian untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Kebanyakan lahan di Amerika ditanami jagung, gandum, kedelai, dan jerami. Sedangkan tanah pertanian yang utama mereka manfaatkan untuk menghasilkan tanaman yang mengandung serat-seratan.

Pertanian di Amerika sangat modern. Ditambah lagi dengan peralatan yang memadai, seperti contoh bahwasanya mesin traktor di Indonesia hanya bisa digunakan untuk membajak sawah. Lain halnya dengan di Amerika, mesin traktor tidak hanya untuk membajak sawah tetapi juga untuk memupuk, mencangkul, memotong, memanen, dan lain sebagainya. Pada intinya, kemajuan sektor pertanian di Amerika dibarengi dengan majunya alat dan mesin pertanian yang dapat manunjang kegiatan pertanian.

4. Australia

Luas negara Australia mencapai 7 juta kilometer lebih, dan dimanfaatkan untuk sektor pertanian, namun tidak seluruhnya. Australia kebanyakan lahannya tidak layak untuk bertani, gersang, bergurun, dan minim irigasi. Namun, Australia menjadi negara pengekspor daging di Eropa. Seluas 20 juta hektar lebih mereka gunakan untuk menanam tanaman pangan, 27 juta hektar lebih rumput-rumputan, dan sekitar 436 juta hektar lebih mereka gunakan untuk lahan beternak. Hasil pertanian yang mereka ekspor antara lain adalah ternak hidup, daging, susu, gandum, mentega, dan buah-buahan (1994-1995).

5. Cina


Luas lahan darat yang produktif sekitar 9.6 juta kilometer persegi, hanya sekitar 7 persen lahan yang mereka gunakan, yakni sekitar 1,27 juta kilometer. Industri tanaman adalah andalan Cina. Tanaman pangan yang mereka hasilkan adalah padi, jagung, kedelai, dan gandum, sedangakan untuk tanaman yang dijadikan produk industri seperti kapas, kacang tanah, tebu dan lain sebagainya.

Reformasi di pedesaan mendatangkan keuntungan yang signifikan bagi pertanian di Cina. Hal ini juga memacu pertumbuhan tenaga produktif serta pertanian yang pesat selama kurang lebih 20 tahun masa reformasi. Dewasa ini, Cina sudah mampu menjadi negara yang mencolok dan negara pengekspor bahan pertanian tanaman pangan dan industri didunia, khususnya di Asia.

Lalu, bagaiman dengan pertanian di Indonesia? Apakah bisa maju seperti Jepang dan Belanda, bahkan Cina?

Jawabannya tentu bisa, bahkan sangat mungkin terjadi. Pada dasarnya memang Indonesia sudah menjadi negara agraris sedari dulu, ini akan terus dipertahankan mengingat Indonesia pengkonsumsi nasi, yang terbuat dari beras/padi. Para orang tua terdahulu mampu melestarikan bertani, namun yang menjadi kendala adalah penerus bangsa disektor pertanian sangat minim. Kebanyakan pemuda-pemudi bangsa sudah tidak berminat di Pertanian, hanya sebagian saja.

Yang perlu dirubah adalah, ketika orang tua kita menjadi petani buruh atau petani lapangan, jadilah kita petani yang berdasi. Bisnis dibidang pertanian, menjadi sumber daya manusia yang ahli dibidang pertanian. Tujuannya adalah untuk memajukan kesehteraan keluarga dan kemajuan negara. Bukan sebuah mustahil Indonesia menjadi pengekspor beras, kedelai, buah-buahan dan daging ke luar negeri. Jayalah Indonesia. Semoga bermanfaat :)

sumber : distan.jogjaprov.go.id

2 comments: Leave Your Comments